Layanan Kesehatan NU Peduli Semeru Datangi Rumah-Rumah Warga

By Abdi Satria


nusakini.com-Lumajang- Debu-debu tampak beterbangan di sepanjang perjalanan mobil NU Peduli dari Pos di Jalan Raya Dumpit, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Tmur pada Sabtu (11/12/2021).

Abu sisa awan panas guguran (erupsi) memang masih menempel di jalan, pohon, dinding rumah dan benda apa pun yang terbuka saat erupsi Gunung Semeru terjadi sepekan sebelumnya. Begitu angin bertiup wajar saja abu itu turut terbawa angin. Beruntung semakin memasuki Desa Supit Urang, gerimis perlahan turun.

Tetesan air menghentikan sementara tiupan angin yang membawa debu. Tanpa menunggu lama, setiba di rumah salah satu warga, Tim Kesehatan NU Peduli berasal dari Rumah Sakit Islam Unisma, segera menyiapkan alat pemeriksaan dan obat-obatan.

Dengan telaten rombongan yang dipimpin Dokter Hardadi Arilangga, melayani warga yang berdatangan untuk berobat. Titik di Dusun Genuk Emas ini adalah titik kedua yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari NU Peduli.

Setelah menerima layanan kesehatan, warga juga menerima bantuan alat-alat kebersihan. Sebelumnya, tim kesehatan memberikan layanan ke rumah warga di belakang SDN 03 Oro-oro Ombo. Tim kesehatan juga mendatangi rumah-rumah warga di sekitar Kantor Ranting NU Supit Urang. Dokter Hardadi mengatakan aksi layanan kesehatan tersebut sebagai kepedulian kepada warga yang terdampak musibah erupsi Semeru. “Kami dari daerah Malang sama teman-teman ini semuanya ingin membantu mengurangi beban akibat dari musibah,” kata dokter spesialis penyakit dalam ini.

Layanan pada hari itu juga sekaligus untuk asesmen yang memerlukan mobilitas yang cukup tinggi, Tim membawa mobil ambulans dengan dua perawat yang biasa bekerja di ICU agar cepat bertindak pada hal terkait dengan kedaruratan. Tim juga terdiri dari dokter bedah yang siap melayani warga yang mengalami luka-luka saat penyelamatan diri.

Selain itu tim kesehatan juga bersiap melayani warga yang tidak langsug terdampak erupsi, tetapi karena memiliki penyakit sebelumnya atau karena usia lanjut tetapi tidak mendapatkan layanan kesehatan karena putusnya jalan atau susahnya transportasi.

Menurutnya selama layanan dilakukan dan perjalanan tim, ia memahami bahwa bencana alam berdampak baik fisik maupun psikis, bahkan juga dampak ekonomi dan sosial karena terputusnya akses jalan akibat rusaknya Jembatan Gladak Perak. Kemudian karena saat ini masih harus menghadapi risiko wabah Covid-19 menjadi pertanyaan apakah warga sudah divaksin, karena warga banyak yang tinggal di pengungsian cukup rapat rawan terhadap penyebaran vorona.​​​​​​​

"Kami mengimbau warga untuk tetap menjaga 5 M, kemudian akan mengupayakan vaksinasi agar bisa masuk ke dalam wilayah yang cukup jauh," ungkapnya.

Selain itu, karena masih banyanya debu akibat erupsi, warga harus tetap menggunakan masker wajah dan pelindung mata. Pasalnya serpihan pasir dan debu dari letusan berpotensi menggangu kesehatan mata. Hasil dari layanan dan asesmen tersebut, kata Hardadi akan menjadi evaluasi NU Peduli untuk menentukan langkah berikutnya pada tahap pemulihan. "Pertama kita melihat kebutuhannya, apa masalah-masalah yang muncul dari musibah ini, lalu kita carikan solusinya," ujarnya. (rls)